Tidak hanya infrastruktur transportasi, jalan,
dan listrik atau infrastruktur lainnya, pada teknologi telematika juga yang
merupakan konvergensi dari telekomunikasi, teknologi informasi dan penyiaran
memungkinkan terlaksananya aktivitas perekonomian dan sosial kemasyarakatan
dengan lebih baik untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor lain selain
telekomunikasi dan informasi.
Berikut ini adalah contoh-contoh dari layanan
telematika yaitu :
1. Layanan Informasi
Layanan
ini menyatukan sistem komunikasi dengan kendaraan seperti mobil untuk memberikan
informasi kepada masyarakat.
Beberapa contoh layanan informasi :
- Jasa pelayanan internet
- Informasi lalu lintas terbaru
Penggunaan teknologi telematika dan
aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan itu pula telematika akan lebih
baik beroperasi jika diikuti dengan fasilitas yang memadai yang terdistribusi, seperti kedalam
pelosok daerah yang masih sulit dijangkau oleh teknologi untuk bertujuan untuk
meminimalkan kesenjangan masyarakat.
2. Layanan Keamanan
Layanan
keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamanan informasi dan data. layanan
terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan
auditing. Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan
informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. Layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam
jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Kelebihan dari layanan ini adalah
dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Contoh layanan
keamanan yaitu:
a. Navigation
assistant
b. Weather,stock
information
c. Entertainment
and M-commerce.
d. Penggunaan
Firewall dan Antivirus
Pemanfaatan
layanan telematika bidang keamanan juga dimanfaatkan pada sektor– sektor
keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI
dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira
sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui
SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online
untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id,
untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus
dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat.
3. Layanan Context-Aware dan Event-base
Dalam
ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan
dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan acara pesta pernikahannya, maka context-aware pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan acara pernikahan dan akan menolak semua panggilan telepon yang tidak berkaitan dengan acara tersebut.
Tiga
hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt,
yaitu:
a. The acquisition of context.
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of
context.
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized
context.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan
Perbaikan Sumber
Layanan
telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery
Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi
layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
B.
Teknologi antar muka
Berdasarkan
layanan telematika di bidang komunikasi yang termasuk dalam layanan telematika
di bidang komunikasi adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis
jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data.
Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Contoh lainnya, sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email di Indonesia atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP.
=> Head Up Display (HUD)
HUD
merupakan sebuah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa perlu meminta
pengguna untuk melihat dari sudut pandang biasanya. Awalnya Head up Display ini
dikembangkan untuk penerbangan militer tetapi sekarang sudah digunakan dalam
pesawat terbang komersil, mobil dan aplikasi lainnya. Sebuah HUD tetap
mengharuskan pengguna untuk melihat elemen layar pada badan pesawat maupun
chasis kendaraan. Sistem menentukan gambar yang akan disajikan tergantung pada
orientasi kendaraan. Helmet Mounted Displays (HMD) merupakan bentuk teknis dari
HUD yang menampilkan elemen tampilan bergerak dengan orientasi kepala pengguna
terhadap badan pesawat. Salah satu contoh pesawat tempur modern yang
menggunakan HUD dan HMD adalah F/A-18, F-22, Eurofighter.
Faktor-faktor dalam merancang Head Up Display :
• Bidang penglihatan
Faktor-faktor dalam merancang Head Up Display :
• Bidang penglihatan
•
Eyebox
•
Terang / kontras
•
Menampilkan akurasi
•
Instalasi
=> Tangible User Interface
Tangible
User Interface merupakan sebuah antarmuka pengguna dimana orang berinteraksi
dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Pelopornya adalah Hiroshi
Ishii, seorang profesor di MIT Media Laboratory.
Karakteristik :
1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi
representasi digital.
4.
Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah
sistem.
=> Computer Vision
Computer Vision berkaitan dengan
teori untuk membangun sistem buatan yang memperoleh informasi dari gambar. Data
gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, dilihat dari beberapa
kamera, atau multi-dimensi data dari scanner medis.
Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
1. Pengendalian proses misalnya sebuah robot industri atau kendaraan otonom.
Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
1. Pengendalian proses misalnya sebuah robot industri atau kendaraan otonom.
2. Mendeteksi peristiwa misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung.
3.
Mengorganisir informasi misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar.
4.
Modeling benda atau lingkungan misalnya, industri inspeksi, analisis gambar
medis.
5.
Interaksi misalnya sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer.
Sub-domain
computer vision termasuk adegan rekonstruksi, event detektion, pelacakan video,
pengenalan obyek, learning, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
=> Browsing Audio Data
=> Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan
metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang
ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing
mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
Menjalankan sebuah program aplikasi
komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name
Server) oleh program aplikasi mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat
server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera
IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang
ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data
melalui Internet.
=> Speech recognition
Speech recognition atau yang dikenal
juga sebagai pengenalan suara otomatis bekerja dengan mengkonversi kata yang
diucapkan dengan teks. Pengenalan suara adalah sebuah sistem yang dilatih untuk
pengguna tertentu sehingga seseorang dapat mengakui ucapan mereka berdasarkan
suara vokal mereka yang unik.
Aplikasi speech recognition diantaranya :
-
“Call home”
-
“call routing”
-
“domotic appliance control and content-based spoken audio search”
-
entri data sederhana (misalnya memasukkan nomor kartu kredit)
-
penyusunan dokumen terstruktur (misalnya sebuah laporan radiologi)
-
pidato-untuk-pengolahan teks (misalnya pengolah kata atau email)
-
dalam pesawat terbang cockpits ( biasanya disebut Direct Voice Input)
Contoh Penerapan Speech Recognition dalam medis :
Front-End SR adalah tempat penyedia perintah ke mesin pengenalan ucapan, kata-kata yang dikenali ditampilkan tepat setelah mereka berbicara.
Back-End SR adalah penyedia perintah ke sistem dikte digital, dan suara yang disalurkan melalui pidato mesin pengakuan dan rancangan dokumen yang dikenali disalurkan bersama-sama dengan suara asli file.
Contoh Penerapan Speech Recognition dalam medis :
Front-End SR adalah tempat penyedia perintah ke mesin pengenalan ucapan, kata-kata yang dikenali ditampilkan tepat setelah mereka berbicara.
Back-End SR adalah penyedia perintah ke sistem dikte digital, dan suara yang disalurkan melalui pidato mesin pengakuan dan rancangan dokumen yang dikenali disalurkan bersama-sama dengan suara asli file.
=> Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil
kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk
tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak
dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal
menjadi pembicaraan.
Referensi:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengantar-telematika-materi-2/