Home

Thank you

Terima Kasih telah mengunjungi Blog sederhana ini, Semoga bisa memberi manfaat.

Kamis, 13 Januari 2011

Kuatnya ANAK Penunggu Lampu Merah

Kuatnya dirimu wahai Anak-anak penunggu LAMPU MERAH Ibu Kota

Sungguh ironi namun memang kenyataan di negara ini yang konon sedang menuju kemajuan yang terus bertumbuh, namun terkadang keadaan itu berbalik dibandingkan dengan keadaan dibalik “orang yang memiliki jabatan/kuasa” yang mereka jabat.

                Saat sering nya terdengar teriakan kemajuan dan perkembangan negara yang berada dinegara ini, namun sangatlah ironi dengan kenyataan yang ada saat dahulu mungkin hingga sekarang, mengapa tidak?? Lihatlah para penunggu Lampu Merah yang tiap hari mengharap uang untuk sesuap nasi, dengan resiko apapun.
                 
                
        Saat hujan, saat panas, jemari mereka sangatlah penuh harapan dari orang yang melemparkan rizki yang tidaklah tahu hingga kapankah jumlah itu akan cukup tuk memakan sesuap nasi…anak sekecil itu memang berkelahi dengan kehidupan dengan menahan dingin saat hujan turun, panas menancapkan terik kepada tubuhnya yang mungil,,,dibalik kemegahan kota yang tak bisa ia rasakan sepenuhnya dengan kenyataan, melainkan hanya dengan impian dan harapan.

                Namun dibalik sana, “mereka” penguasa yang bisa memakai jazz, berdasi rapi dengan mobil mewah yang diambil dari uang para rakyatnya untuk fasilitasnya,  apakah mereka pernah merasakan, atau ingat dengan kondisi para penunggu lampu merah cilik itu, yang selalu tengadah tangan kepada para penunggu motor maupun mobil, melawan kerasnya kehidupan siang maupun malam??? Padahal mereka sama dilahirkan dari sosok seorang ibu, dari seorang yang letih membesarkan mereka, dan sama hadapanya dihadapan Penciptanya…

                Sungguh aneh negara yang “Kaya Ini” kadang disebut negara para bedebah, para Tikus uang Wong cilik, negara Korup, entah apa lagi sebutannya yang terkadang seperti para mental munafik!!! Para mental pengkhianat atas janji-janjinya sendiri dengan dalih menyejahterakan rakyat…Kami disini menunggu janjimu itu…yang telah kami pilih…kami percaya…kami amanahkan…

                Apakah seorang pemimpin itu hanya memikirkan hak dirinya saat memiliki kuasa??? Memperkaya diri,

Bapak……Ibu…… para penguasa negeri ini…

Liriklah kami…buka mata bapak dan ibu….
Lihatlah kesusahan kami…yang meminta-minta di negara yang dibilang kaya ini…
Hidup kami susah,,,ibu ayah kami pergi…apakah para peminta-minta seperti kami akan terus memiliki kesusahan ini…

          Arti Pemimpin para pendahulu itu disebut musibah…karena harus mempertanggungjawabkan semua anggota atau rakyatnya…
            Tapi kini…pemimpin itu disebut hadiah…yang tak memandang hak dan tanggungjawabnya…tak terpikir akan akibat dan dosa nya terhadap penciptaNya…dengan meraup uang rakyatnya...

               Engkau para pemimpin…engkau para penguasa,,,ingatlah tugas dan tujuanmu hidup, tujuanmu menguasa negeri ini, akankah kemana hidup diri kami yang kecil ini, yang masih tak mengenal hidup ini…

Akan kemana kau bawa negara kami, sedangkan kami sudah mempercayai engkau tuk meneruskan perjuangan para pendahulumu…para pencetus tubuhmu…

Kini Nasionalisme kau sama ratakan…asal diam dengan uang dari kami…wahai pemimpin, sekali lagi bela-lah kami dengan uang kami yang ku setorkan kepadamu NEGARA…hidupi kami…selamatkan kami dari kesusahan ini, janganlah hanya kau tebar pesonakan wibawamu diatas derita yang kami alami…

Pemimpin, ku kini hanya akan menunggumu entahkah nanti di Neraka ataukah di Surga kita bertemu…….
Semoga engkau mendengarkan kami…dan mengusahakan apapun demi kami rakyatmu bukan demi "perutmu"…


ucap trerimakasih kami Para penunggu lampu merah ibu kota…

Attention!!!

Terima kasih untuk tidak melakukan cofy/paste pada semua tulisan yang berada di blog ini tanpa seijin author, kecuali memasukan alamat sumber dari blog ini...