A. IT Forensik dan Kegunaannya
Menurut Marcus Ranum, “Jaringan
forensik adalah menangkap, merekam, dan analisis peristiwa jaringan untuk
menemukan sumber serangan keamanan atau lainnya masalah insiden” (http://searchnetworking.techtarget.com).
Menurut Judd Robin, seorang ahli komputer forensik :
"Penerapan secara sederhana dari penyelidikankomputer dan teknik analisisnya
untuk menentukan bukti-bukti hukum yangmungkin".
New Technologies memperluas definisi Judd Robi n
dengan: "Komputer forensik berkaitan dengan pemeliharaan, identifikasi, ekstraksi
dan dokumentasi bukti-bukti komputer yangtersimpan dalam wujud informasi
magnetik".
Sedangkan Komputer forensik adalah
“Penurapan, pengolahan, pemeliharaan, dan analisis informasi yang
diperoleh dari sistem, jaringan, aplikasi, atau sumber daya komputasi
lain, untuk menentukan sumber serangan terhadap sumber-sumber itu. ”
(Joel Weise and Brad Powell, 2005), Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam
perjalanan sebuah investigasi forensik komputer sebenarnya yang dirasakan atau
serangan terhadap sumber daya komputer. Tujuan utama dari proses analisis forensik
komputer adalah:
- Untuk membantu menentukan peristiwa apa yang tidak diinginkan terjadi, jika ada.
- Untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan melestarikan bukti-bukti untuk mendukung tuntutan dari tindak kejahatan, jika diinginkan.
- Untuk menggunakan pengetahuan itu untuk mencegah kejadian masa depan.
- Untuk menentukan motivasi dan tujuan para penyerang.
Definisi
lain dari komputer forensik adalah sebagai berikut:
- Penggunaan sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer dengan mempergunakan software dan tool untuk memelihara barang bukti tindakan kriminal.
- Menurut Noblett, yaitu berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data yang telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer.
- Menurut Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.
Dalam
prateknya komputer forensik melibatkan pelestarian, identifikasi, ekstraksi,
dokumentasi, dan interpretasi data komputer (Brian, 2006).
Tujuan
IT Forensik
·
Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari
sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut
setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan
dalam proses hukum.
·
Mengamankan dan menganalisa bukti
digital. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer
Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui
bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat
kejahatan komputer.
Kejahatan
Komputer dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Komputer fraud : kejahatan atau
pelanggaran dari segi sistem organisasi komputer.
2. Komputer crime: kegiatan berbahaya dimana menggunakan media komputer dalam melakukan pelanggaran hukum.
2. Komputer crime: kegiatan berbahaya dimana menggunakan media komputer dalam melakukan pelanggaran hukum.
Manfaat
pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review):
1.
Institusi dapat mengetahui apakah sistem
yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
2.
Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan
sistem tersebut.
3.
Mengetahui apakah outcome sesuai dengan
harapan manajemen.
Manfaat
setelah sistem live (Post-Implementation Review)
1.
Institusi mendapat masukan atas
risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
2.
Masukan-masukan tersebut dimasukkan
dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada
periode berikutnya.
3.
Bahan untuk perencanaan strategis dan
rencana anggaran di masa mendatang.
4.
Memberikan reasonable assurance bahwa
sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
5.
Membantu memastikan bahwa jejak
pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen,
auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
6.
Membantu dalam penilaian apakah initial
proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.
7.
Operational
Troubleshooting. Banyak tool
dan teknik forensik
dapat digunakan untuk
melakukan troubleshooting atas masalah-masalah operasional,
seperti menemukan lokasi
fisik dan virtual
sebuah host dengan
konfigurasi jaringan yang tidak
tepat, mengatasi masalah fungsional dalam seb uah aplikasi.
8.
Log Monitoring. Beragam tool dan teknik dapat membantu dalam melakukan monitoring og,
seperti menganalisis entri log dan
mengkorelasi entri log
dari beragam sistem. Hal
ini dapat membantu
dalam penanganan insiden, mengidentifikasi pelanggaran
kebijakan, audit, ddan usaha lainnya.
9.
Data Recovery.
Terdapat lusinan tool yang dapat mengembalikan data yang hilang dari sistem, terma suk data yang telah dihapus atau dimodifikasi baik
yang disengaja maupun tidak.
10.
Data Acquisition. Beberapa organinasi menggunakan tool
forensik untuk mengambil data dari host yang telah dipensiunkan. Sebagai
contoh, ketika seorang user meninggalkan organisasi, data dari komputer user
tersebut dapat diambil dan disimpan bilamana dibutuhkan di masa mendatang.
Media komputer tersebut lalu dapat disanitasi untuk menghapus semua data user tersebut.
11.
Due
Diligence/Regulatory
Compliance. Regulasi yang
ada dan yang
akan muncul mengharuskan
organisasi melindungi informasi
sensitif dan memelihara beberapa catatan
tertentu demi kepentingan audit. Juga, ketika informasi yang dilindungi terekspos ke pihak lain, organisasi
mungkin diharuskan untuk memberitahu
pihak atau individu yang
terkena dampaknya. Forensik dapat
membantu organisasi melakukan due diligence dan mematuhi persyaratan tersebut.
B. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam
IT Forensik!
Prosedur
dalam Forensik IT
Prosedur
Forensik yang umum digunakan adalah :
1.
Membuat copies dari keseluruhan log
data, files, daln lain-lain yang dianggap perlu pada media terpisah.
2.
Membuat finerptint dari data secara
matematis.
3.
Membuat fingerprint dari copies secvara
otomatis.
4.
Membuat suatu hashes masterlist
5.
Dokumentasi yang baik dari segala
sesuatu yang telah dikerjakan.
Sedangkan
menurut metode Search dan Seizure adalah :
1. Identifikasi
dan penelitian permasalahan.
2. Membaut
hipotesa.
3. Uji
hipotesa secara konsep dan empiris.
4. Evaluasi
hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut
jauh dari apa yang diharapkan.
5. Evaluasi
hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
Tools
dalam Forensik IT
1.
antiword
Antiword merupakan sebuah aplikasi yang
digunakan untuk menampilkan teks dan gambar dokumen Microsoft Word. Antiword
hanya mendukung dokumen yang dibuat oleh MS Word versi 2 dan versi 6 atau yang
lebih baru.
2.
Autopsy
The Autopsy Forensic Browser merupakan
antarmuka grafis untuk tool analisis investigasi diginal perintah baris The
Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat menganalisis disk dan filesistem Windows dan
UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
3.
binhash
binhash merupakan sebuah program sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai bagian file ELF dan PE untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen header dari bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
binhash merupakan sebuah program sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai bagian file ELF dan PE untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen header dari bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
4.
sigtool
sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal, menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal, menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
5.
ChaosReader
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
6.
chkrootkit
chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal. la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan variasinya.
chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal. la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan variasinya.
7.
dcfldd
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab (DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab (DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
8.
ddrescue
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
9.
foremost
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems Security Studies and Research.
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems Security Studies and Research.
10. gqview
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
11. galleta
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan analisis forensic terhadap cookie Internet Explorer.
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan analisis forensic terhadap cookie Internet Explorer.
12. Ishw
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi detil mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan bus, dsb. pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi detil mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan bus, dsb. pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
13. pasco
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer. Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer. Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
14. scalpel
calpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang ditemukan sebagai file individual.
calpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang ditemukan sebagai file individual.
C. Contoh Kasus IT Forensik
Modus pembobolan ATM
dengan menggunakan skimmer
adalah:
- Pelaku datang ke mesin ATM dan memasangkan skimmer ke mulut slot kartu ATM. Biasanya dilakukan saat sepi. Atau biasanya mereka datang lebih dari 2 orang dan ikut mengantri. Teman yang di belakang bertugas untuk mengisi antrian di depan mesin ATM sehingga orang tidak akan memperhatikan dan kemudian memeriksa pemasangan skimmer.
- Setelah dirasa cukup (banyak korban), maka saatnya skimmer dicabut.
- Inilah saatnya menyalin data ATM yang direkam oleh skimmer dan melihat rekaman no PIN yang ditekan korban.
- Pada proses ketiga pelaku sudah memiliki kartu ATM duplikasi (hasil generate) dan telah memeriksa kevalidan kartu. Kini saatnya untuk melakukan penarikan dana. Biasanya kartu ATM duplikasi disebar melalui jaringannya keberbagai tempat. Bahkanada juga yang menjual kartu hasil duplikasi tersebut.
Tools
(kebutuhan) yang digunakan pada IT Forensik Hardware :
• Harddisk IDE & SCSI kapasitas sangat besar, CD-R, DVR Drives.
• Memory yang besar (1-2GB RAM).
• Hub, Switch, keperluan LAN.
• Legacy Hardware (8088s, Amiga).
• Laptop forensic workstation.
• Write blocker
D. Sikap profesionalisme yang
berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi sistem informasi
Harus dilakukan oleh semua pihak
yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi
tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu
lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi Sistem Informasi
untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.
Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk
mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan
dantempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran
kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem
bisnis dalam organisasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (Code
of conduct) profesi adalah:
a. Standar‐standar etika menjelaskan
dan menetapkan tanggung jawab
terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
b. Standar‐standar
etika membantu tenaga
ahli profesi dalam menentukan
apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka
menghadapi dilema‐dilema
etika dalam pekerjaan.
c. Standar‐standar
etika membiarkan profesi
menjaga reputasi atau nama
dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan
kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
d. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari
komunitas, dengan demikian standar‐standar etika
menjamin bahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
e. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
f. Perlu diketahui
bahwa kode etik
profesi adalah tidak sama
dengan hukum (atau
undang‐undang). Seorang ahli
profesi yang melanggar
kode etik profesi
akan menerima sangsi atau
denda dari induk
organisasi profesinya.
Sumber: